Gabungidn.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memperkirakan sebanyak 30% warga Kota Bogor yang biasa menumpangi KRL Commuter Line akan beralih menggunakan Light Rail Transit (LRT). Pemkot Bogor pun tengah mempersiapkan antisipasi kebijakan Electronic Road Pricing (ERC) yang akan dilakukan Pemprov DKI. LRT Akan Menjadi Transportasi Pelengkap di Kota Bogor
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, dalam setiap kesempatan, Pemkot gencar memaparkan sejumlah rencana program penataan dan penyediaan transportasi publik di Kota Hujan.Salah satu moda transporatsi yang akan Masuk ke Bogor ialah LRT.
“Dasar hukum berupa Perpres No 49/2017 tentang Percepatan Pembangunan LRT. Itu cukup sebagai pijakan awal menuju perubahan moda transportasi di Kota Bogor juga. Jadi ke depan nanti Kota Bogor akan cepat berubah. Di antaranya dengan akan masuknya LRT ke Bogor,” kata Didie paad wartawan Senin (13/5/2019).
Didie menuturkan, LRT fase kedua pembangunannya mulai dari Cibubur, Cimanggis, lalu ke Bogor. Stasiunnya akan berada di Baranangsiang dan dalam sehari diperkirakan akan mengangkut 1.200 orang.”Sebanyak 30% warga diperkirakan akan berpindah moda transportasi dari Commuter Line ke LRT. Dan sebanyak 40% warga Bogor yang biasanya menggunakan kendaraan roda empat akan berubah menjadi penumpang LRT,” ungkapnya.
Mantan salah satu Direktur di KPK ini menuturkan, sebanyak 40% pengguna kendaraan pribadi beralih menggunakan LRT lantaran pada 2020 mendatang Pemprov DKI Jakarta akan menerapkan sistem Electronic Road Pricing (ERC). “Jadi, dari Bogor ke Jakarta para pengguna mobil, dua kali bayar tol. Ini harus diantisipasi, maka dari itu Kota Bogor sedang mempersiapkan segala sesuatunya,” tuturnya.
Tak hanya itu, Didie juga menyampaikan, tentang rencana pembangunan jalur trem (trem way) di Kota Bogor, mulai dari Terminal Baranangsiang, Tugu Kujang, Jalan Paledang, menyambung ke Taman Topi, lalu ke Jalan Pajajaran dan masuk kembali ke Baranangsiang.
“Sedangkan untuk pembangunan Tol BORR sesi III, direncanakan selesai sampai dengan Jalan Semplak, Bogor Barat. Selanjutnya akan diteruskan hingga Jalan Dramaga sepanjang 8 km, lalu akan tembus ke Tol Antasari Depok. Saya kira ini sudah jelas arah perubahannya,” ujarnya.
Bahkan, pihaknya berupaya agar Pemkot Bogor memiliki saham dari PT Marga Sarana Jabar (MSJ), selaku pengelola Tol BORR. “Jika Kota Bogor aman, damai, dan kondusif insyaallah pembangunannya akan lancar dan presidennya tetap tinggal di Kota Bogor,” pungkasnya.