GabungIdn – Facebook mengumumkan bahwa mereka akan membatasi pengguna untuk menggunakan fitur Live Streaming untuk jangka waktu tertentu jika mereka pernah melanggar aturan tertentu.
Keputusan ini diumumkan sebagai respons dari pembunuhan massal di dua masjid di kota Christchurch, New Zealand pada bulan Maret lalu. Penembakan yang menewaskan 50 orang ini disiarkan secara langsung oleh pelaku lewat Facebook.
“Mulai hari ini, orang-orang yang melanggar aturan tertentu di Facebook – termasuk kebijakan Organisasi dan Individual Berbahaya akan dilarang menggunaan Facebook Live,” kata Vice President of Integrity Facebook Guy Rosen dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari CNET, Kamis (16/5/2019).
Pelanggaran yang mereka berikan adalah menyebarkan konten terkait terorisme. Ini adalah salah satu dari strategi Facebook untuk mencegah siaran langsung yang tidak pantas. Facebook juga mengeluarkan USD7,5 juta untuk mengembangkan teknologi deteksi video dan audio yang telah dimanipulasi.
Rosen mengatakan sebelum ini, Facebook memang pernah memblokir pengguna yang melanggar peraturan dari menggunakan media sosial mereka. Namun, dengan peraturan ini, Facebook ingin memastikan pengguna yang bisa menggunakan Live adalah pengguna yang taat aturan.
Ia juga menambahkan pengguna yang pernah dilarang menggunakan fitur Live nantinya juga akan dilarang untuk menggunakan layanan lain di platform Facebook, seperti membuat iklan.
Selain pembatasan fitur live streaming, Facebook juga menganggarkan dana untuk mencegah insiden seperti meluasnya penyebaran video penembakan Christchurch yang dimodifikasi agar bisa melewati filter Facebook.