GabungIdn – Staf Joko Driyono, Mus Mulyadi dan Muhammad Mardani Morgot, diperintahkan untuk mengamankan semua dokumen dan barang bukti di kantor PT Liga Indonesia setelah kantornya disegel oleh polisi.
“Saya dapat telepon dari Pak Joko tanggal 31 malam, ‘Dan, kamu masih bisa masuk nggak dari pintu belakang ruangan saya?'” kata Mardani saat bersaksi untuk Joko Driyono di PN Jaksel, Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan, Selasa (28/5/2019).
Mardani merupakan sopir pribadi Jokdri. Jokdri memintanya mengambil semua dokumen yang ada di ruangan Jokdri pada tanggal 31 Januari malam.
Kantor PT Liga Indonesia telah dipasang garis polisi pada 31 Januari malam di pintu lobi dan pintu belakang kantor PT Liga Indonesia. Namun Mardani alias Dani masuk ke kantor itu menggunakan akses khusus ke ruangan Jokdri.
“Amankan semua dokumen kecuali buku dan majalah. Yang dimaksud itu kertas,” kata Mardani menirukan perintah Jokdri.
Mardani juga mengaku, Jokdri memintanya mengambil semua dokumen tanpa bertanya terkait kasus apa. Selain itu, Jokdri juga memintanya mengambil DVR CCTV.
“Bapak telepon lagi, dia bilang, ‘Dan, sekalian ambil CCTV.’ Dokumennya diambil dua tas. Dokumen sendiri, lalu DVR berdua,” kata Mardani.
Ia mengatakan staf OB, Mus Mulyadi, juga datang pada pukul 2 tengah malam pada 1 Januari itu. Kemudian ia diminta mencopot DVR CCTV.
“Mus Mulyadi datang jam 2. Yang mencopot DVR-nya Pak Mus,” sambungnya.
Selanjutnya, Mardani memindahkan barang bukti berupa laptop dan DVR CCTV dibawa ke mobil Jokdri. Mardani sempat diminta memindahkan barang bukti dari mobil Jokdri. Akhirnya Mardani memindahkan barang bukti itu ke mobil rekannya, Erwin.
“Pas setelah salat Jumat itu, nelepon, ‘Dan, barang di mana?’ Intinya, kata Bapak, itu barang jangan ada di mobil. Saya pikir mau taruh di mana. Saya inget mobilnya Erwin. Saya keluarin barang Bapak. Dia langsung jawab sih, dia bilang, ‘Oke, Bang’,” sambungnya.
Sementara itu, menurutnya, ada beberapa kertas yang dihancurkan dilakukan oleh staf office boy, Salim. Salim sendiri mengaku diperintah dari mantan staf Keuangan PT Liga Indonesia, Subekti.
“Masih ada berkas yang belum terpotong (pada Jumat malam),” ungkap Mardani.