GabungIdn – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta masyarakat agar tidak memperlakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku simbol negara dengan semena-mena.
Moeldoko juga meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian segera menindak pria yang berinisial HS yang mengancam membunuh presiden Jokowi.
“Saya sudah sampaikan kepada Kapolri, jangan lagi ada maaf, tindak saja! Nanti diberi maaf makin enggak tertib,” ujar Moeldoko di kantornya, Selasa (14/5).
Menurut Moeldoko, sebagai jika ada unsur pelanggaran maka sudah selayaknya mendapat hukuman sesuai ketentuan yang berlaku. Hal itu diperlukan untuk menciptakan efek jera.
“Jangan lagi fenomena yang terjadi sekarang ini, seenaknya berbuat sesuatu setelah polisi melakukan tindakan, baru minta maaf,”
Moeldoko menambahkan, di Indonesia kebebasan bersuara dilindungi undang-undang. Namun, semua harus disampaikan sesuai koridor yang disepakati. Untuk itu, masyarakat harus menjaga etikanya. “Janganlah memperlakukan seorang presiden, simbol negara, ini semena-mena. Sembarangan seperti itu,” tegas Moeldoko.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menanggapi santai ancaman pemenggalan kepala yang disampaikan HS dalam sebuah video yang viral. Jokowi mengaku pada bulan puasa harus banyak bersabar.
“Inikan bulan puasa, kita semua puasa ya kan, yang sabar,” ujarnya di sela-sela peresmian Jalan Tol Pandaan – Malang di gerbang tol Singosari, Kabupaten Malang, Senin (13/5).