GABUNGIDN – Pemerintahan Sri Lanka memperketat penjagaan masjid-masjid di wilayahnya setelah serangan bom yang menewaskan 258 orang pada April lalu.
Setiap masjid diinstruksikan untuk diawasi dengan ketat keberadaan ekstremis dan mendaftarkan salinan khotbah mereka.
Sri Lanksa saat ini masih dalam kondisi waspada yang tinggi setelah serangan bom pada 21 April yang lalu mengguncang tiga hotel dan tiga gereja pada saat perayaan Paskah.
Delapan ledakan terjadi di tiga gereja dan tiga hotel mewah itu berlangsung selama kebaktian Paskah.
Pemerintah Sri Lanka juga telah memberlakukan jam malam di wilayah tersebut. Selain itu, pemerintah juga memblokir seluruh media sosial untuk sementara waktu.
Hal itu dilakukan guna mencegah dan menghentikan penyebaran informasi yang salah.
Otoritas Sri Lanka meyakini terdapat sembilan pengebom bunuh diri dalam serangan itu.
Semuanya terkait dengan militan lokal yang dipimpin oleh seorang ulama lokal yang radikal bernama Zahran.
Sri Lanka Memperketat Penjagaan Masjid-masjid
Kementerian Agama dan Budaya Islam dalam pernyataannya menegaskan bahwa setiap masjid tidak diperkenankan membiarkan adanya radikalisasi para jemaah.
“Demi menyikapi situasi terkini di negara ini, kementerian mengarahkan seluruh dewan pengawas masjid untuk tidak terlibat dalam atau mengizinkan setiap perkumpulan untuk mempromosikan atau menyebarluaskan kebencian atau ekstremisme dalam bentuk apapun.” demikian pernyataan Kementerian Urusan Agama dan Budaya Islam.
Diungkapkan juga bahwa seluruh masjid lokal harus menyerahkan salinan setiap ceramah dan khotbah yang disampaikan di dalam masjid.
Zahran yang diyakini sebagai dalang utama serangan bom di Sri Lanka diketahui telah menyatakan sumpah setia kepada ISIS (Islamic State of Iraq and Syria).
Dia juga diketahui pernah bepergian ke India dan pernah berkomunikasi dengan para militan di sana.
Operasi besar-besaran untuk memberantas militan dan ekstremis terus dilancarkan di Sri Lanka.
Setidaknya terdapat 56 tersangka masih ditahan hingga kini terkait aktivitas militan.
Kepolisian Sri Lanka menyatakan pihaknya telah menewaskan atau menangkap seluruh militan yang bertanggung jawab atas serangan bom Paskah, namun serangan teror selanjutnya masih mungkin terjadi.